HIJRAH KE MADINAH

Hijrah ke Madinah - www.wakafalhudabogor.com

HIJRAH KE MADINAH

  1. Ketika kaum Qurasiy mengetahui keislaman sekelompok penduduk Madinah, mereka pun meningkatkan penindasannya kepada kaum mukminin di Makkah. Karena itu Nabi ﷺ memerintahkan muslimin Makkah untuk hijrah ke Madinah. Mereka semua berhijrah secara sembunyi-sembunyi, kecuali Umar rodhiyallohu’anhu, Ia mengumumkan kehijrahannya pada kaum musyrikin Quraisy, bahkan menantang mereka dengan mengatakan, ‘Siapa yang ingin ibunya kehilangan anaknya, temui aku besok di tengah lembah ini.’ Tidak seorang pun yang datang mencegahnya.
  1. Ketika kaum Quraisy mengetahui dengan pasti bahwa orang-orang Islam di Madinah memperoleh kemuliaan dan kekuatan, mereka mengadakan pertemuan besar di Darun Nadwah untuk membicarakan putusan yang akan diberikan kepada Rosululloh ﷺ. Akhirnya mereka sepakat memilih satu orang pemuda terkuat di masing-masing kabilah yang akan ditugaskan untuk membunuh Rosululloh ﷺ. Tak lama kemudian, tepat pada malam menjelang Rosululloh ﷺ hijrah, utusan kaum Quraisy yang bertugas membunuh Rosululloh berdiri di depan pintu rumah Beliau, menunggu Nabi keluar.
    Pada malam itu Rosululloh ﷺ tidak tidur ditempatnya dan digantikan oleh Ali rodhiyallohu’anhu.  Rosululloh ﷺ meninggalkan rumahnya tanpa sepengetahuan para petugas yang ingin membunuh tersebut. Beliau pergi ke rumah Abu Bakr. Sebelumnya, Abu Bakr telah menyiapkan kendaraan untuk hijrah bersama Rosululloh ﷺ, kemudian mereka bergegas pergi dengan menyewa jasa Abdullah bin Ariqath Ad-Daili untuk menunjukkan jalan ke Madinah. Rosululloh ﷺ dan sahabatnya Abu Bakr berangkat ke Madinah pada hari Kamis, hari pertama di bulan Rabiul awal tahun ke-53 dari kelahiran Beliau. Tiada yang mengetahui hijrah Rosululloh selain Ali rodhiyallohu’anhu dan keluarga Abu Bakr. Rosululloh ﷺ dan Abu Bakr bersama petunjuk jalan melewati jalur Yaman hingga sampai di Gua Tsur. Mereka berdiam diri selama 3 malam.
  1. Abdulloh bin Abu Bakr seorang pemuda cerdas dan jenius, bermalam bersama Rosululloh ﷺ dan Abu Bakr dan meninggalkan mereka pada waktu sahur. Pada pagi harinya, Abdulloh sudah berada bersama Quraisy Makkah, seakan-akan dia tidur di Makkah. Bila Abdulloh mendengar rencana jahat kaum Quraisy, dia akan segera melaporkan kepada Rosululloh ﷺ dan Abu Bakr pada sore harinya.
  1. Kegoncangan besar menimpa kaum Quraisy begitu mengetahui Rosululloh ﷺ selamat dari maut. Lantas mereka keluar mencari Rosululloh di sepanjang jalur kota Makkah, tetapi tidak menemukannya. Mereka memutar haluan ke jalur menuju Yaman dan berhenti tepat di mulut Gua Hira. Sebagian mereka mengatakan bahwa mungkin saja Muhammad dan sahabatnya bersembunyi di gua Hira. Namun yang lain menolak perkataannya karena gua tersebut ditutupi jaring laba-laba dan sarang burung, yang menunjukkan bahwa belum ada seorang pun yang masuk ke gua tersebut.

Baca Artikel Lainnya!

  1. Ketika Abu Bakr melihat kaki-kaki orang musyrik sedang berdiri di pintu gua, ia gemetar karena khawatir akan keselamatan Rosululloh ﷺ. Namun Rosululloh ﷺ menenangkannya dengan berkata, “Wahai Abu Bakr, apa engkau menganggap bahwa kita ini hanya  berdua? Tenang, ada Alloh yang ketiga.
  1. Setelah usaha pencariannya tidak membuahkan hasil, kaum Quraisy mengumumkan pada beberapa kabilah yang tamak, bahwa bagi setiap orang yang mengetahui keberadaan Rosululloh ﷺ dan sahabatnya, membunuh atau menawannya hidup-hidup, akan diberi imbalan yang menggiurkan. Setelah mendengar pengumuman itu, Suraqah bin Ja’syam bergegas dan memantapkan dirinya untuk menangkap keduanya agar mendapatkan imbalan tersebut. Suraqah bin Ja’syam pun berhasil menemukan dan mengikuti Rosululloh ﷺ. Ketika dia mendekat, tiba-tiba kaki kudanya terperosok ke dalam pasir hingga tidak mampu berjalan, ia pun berusaha mendorog kudanya agar berjalan ke arah Rosululloh ﷺ, tapi kuda itu menolak. Saat itu, dia yakin bahwa yang berada di depannya adalah Rasul yang mulia. Suraqah lalu meminta Rosululloh ﷺ menjanjikan sesuatu jika dia menolongnya, Beliau pun berjanji akan memberikan dua gelang tangan yang dikenakan Kisra. lantas Suraqah kembali ke Makkah dan berpura-pura seakan dia tidak menemukan seorang pun.
  1. Selama perjalanan menuju Madinah, Rosululloh ﷺ singgah ke Quba; kota di sebelah selatan Madinah. Di sana Beliau mendirikan masjid yang pertama kali dibangun dalam sejarah Islam. Nabi bermukim selama empat hari, kemudian pada Jum’at pagi melanjutkan perjalanan ke Madinah. Ketika sampai di bani Salim bin Auf waktu shalat Jum’at telah tiba maka Beliau membangun masjid di sana. Ini adalah shalat Jum’at pertama dan permulaan khotbah dalam Islam.
  1. Rosululloh dan sahabatnya sampai ke Madinah pada hari Senin tanggal 10 Rabiul Awal. Setelah para sahabat menanti lama, di mana mereka setiap hari naik dataran tinggi Madinah. Ketika para sahabat melihat Rosululloh ﷺ tiba, mereka sangat bahagia dan serentak mendendangkan syair diiringi rebana.

Raih Keutamaan Sedekah Shubuh untuk Sarana Ibadah

Kategori