“Sesungguhnya Allah Ta’ala mendekatkan seorang mukmin kepada-Nya, lalu Allah menutupkan untuk hamba tersebut penutup-Nya. Allah bertanya kepadanya, ‘Apakah kamu mengetahui dosa ini? Apakah kamu juga mengetahui dosa ini?’ Hamba itu pun mengatakan, ‘Ya, wahai Rabbku.’ Sampai kemudian ketika Allah Ta’ala meminta dia agar mengakui dosanya dan dia pun menyangka dirinya akan celaka, maka Allah Ta’ala mengatakan kepadanya, ‘Aku telah tutup dosa itu padamu di dunia, dan pada hari ini Aku ampuni dosamu.’” (HR. Bukhari)
Di Akhirat kelak Allah Yang Maha Pemurah akan memberikan Rahmat-Nya pada seorang hamba yang senantiasa menutupi aibnya setelah melakukan dosan dan senan tiasa bertaubat ketika di Dunia hingga Allah membebaskan dari siksa-Nya.
Maka jangan lantas seseorang membuka bahkan mengumbar Aibnya dihadapan umum terlebih saat ini media sosial dengan mudah dapat memposting segala perbuatan kita, maka berhati-hatilah dengan berbangga-bangga dengan perbuatan yang seakan membanggakan namun perbuatan itu menjadi aib dan dosa yang di sebarluaskan oleh kita, seperti berpacaran dengan lawan jenis yang belum sah menjadi pendaping kita.
“Setiap ummatku dimaafkan, kecuali orang yang terang-terangan dalam bermaksiat. Sesungguhnya, termasuk menampakkan kemaksiatan adalah seseorang berbuat suatu perbuatan maksiat di malam hari kemudian di pagi harinya dia menceritakan perbuatannya tersebut, padahal Allah sendiri telah menutupinya. Dia mengatakan, ‘Hai Fulan! Tadi malam saya berbuat demikian dan demikian.’ Sepanjang malam Tuhannya telah menutupi aibnya, tetapi ketika pagi hari dia justru membuka penutup yang telah Allah tutupkan padanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)