HIJRAH KE HABASYAH

Hijrah ke Habasyah - www.wakafalhudabogor.com

HIJRAH KE HABASYAH

  1. Tekanan yang dilakukan kaum Quraisy terhadap kaum muslimin semakin lama semakin keras, hal ini mendorong kaum muslimin untuk mencari tempat lain yang aman untuk menjaga agama mereka. Maka pada bulan Rajab tahun ke-5 kenabian, berangkatlah rombongan pertama ke Habasyah. Mereka berjumlah 12 orang laki-laki dan 4 orang  wanita yang dipimpin oleh Utsman bin Affan dan didampingi istrinya Ruqayyah binti Rosululloh ﷺ. Mereka hidup dengan aman di sana dan mendapat perlindungan dari penguasa Habasyah. Kekejaman Quraisy semakin menjadi-jadi, sehingga Rosululloh ﷺ mengizinkan para sahabat hijrah ke Habasyah yang kedua kalinya. Mereka berjulah 83 orang laki-laki dan 19 orang perempuan.
  2. Orang-orang Quraisy sangat gusar ketika mengetahui bahwa kaum muslimin mendapat perlindungan dari penguasa Habasyah, maka mereka mengutus 2 orang, sambil membawa hadiah berharga untuk membujuk Raja Najasyi untuk memulangkan kaum muslimin ke Quraisy. Namun berkat kebijakan raja Najasyi dan kepiawaian para sahabat yang diwakili oleh Ja’far bin Abu Thalib sebagai juru bicara untuk menerangkan Islam, akhirnya usaha Quraisy pun gagal total.

Baca Artikel Lainnya!

  1. Kemudian kaum Quraisy menggunakan cara lewat pamannya; Abu Tholib berupa ancaman untuk memerangi Rosululloh ﷺ. Abu Tholib pun segera mengutarakannya kepada Rosululloh ﷺ dan dengan tegas Beliau mengatakan, “Wahai pamanku, Demi Alloh, seandainya mereka letakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan dakwah ini –sampai Alloh memenangkannya atau aku hancur bersamanya- niscaya aku tidak akan meninggalkannya.” Mendengar jawaban tegas Beliau, Abu Tholib pun mengatakan, “Pergilah wahai keponakanku, sampaikan apa yang kamu sukai. Demi Alloh aku tidak akan menyerahkanmu kepada siapapun selamanya.”
  2. Setelah berbagai cara gagal, akhirnya mereka berencana membunuh Rosululloh ﷺ. Namun upaya mereka gagal karena Alloh ﷻ selalu melindunginya.
  3. Di tengah suasana yang masih penuh dengan intimidasi, munculah secercah harapan, yaitu masuk Islamnya Hamzah bin Abdul Muttholib; paman Rosululloh ﷺ. Setelah 3 hari dari keislaman Hamzah, muncul lagi secercah cahaya lain dengan masuknya Umar bin Khottob. Sebelumnya memang Nabi ﷺ pernah berdoa, memohon kepada Alloh agar dia masuk Islam dan Alloh ﷻ pun mengabulkannya. Padahal Umar bin Khottob sering memperlakukan kaum muslimin dengan kasar. Dan masuknya Umar bin Khottob ke dalam Islam menimbulkan kegemparan di kalangan orang-orang musyrik, sebaliknya disambut suka cita oleh kaum muslimin. Sampai-sampai Ibnu Mas’ud mengatakan, “Kami dahulu tidak ada yang berani sholat di depan ka’bah hingga Umar masuk Islam.”
  4. Setelah Hamzah dan Umar bin Khottob masuk Islam, serta jumlah kaum muslimin semakin banyak, orang-orang Quraisy semakin kalang kabut, upaya mereka untuk menghalangi dakwah Rosululloh ﷺ semakin kehilangan arah. Akhirnya mereka mengutus Utbah; Abu Walid untuk menyampaikan tawaran yang menggiurkan kepada Rosululloh ﷺ. Tawaran tersebut adalah harta yang banyak, yang jika diterima, maka Rosululloh ﷺ akan menjadi orang yang paling kaya di antara mereka. Jika Rosul ﷺ menginginkan kekuasaan, mereka akan menjadikan Beliau penguasa di antara mereka. Namun dengan syarat Beliau mau menghentikan dakwahnya.
  5. Setelah mendengar tawaran tersebut, Rosululloh ﷺ membaca ayat dalam QS. Fushilat ayat 1-5. Akhirnya upayanya gagal, bahkan membuat Abu Walid terkagum-kagum dengan ayat yang dibaca Rosululloh ﷺ.

Raih Keutamaan Sedekah Shubuh untuk Sarana Ibadah

Kategori