ISLAM, PENGERTIAN DAN PENERAPANNYA

1. Islam adalah satu-satunya agama yang diturunkan dan disyari’atkan Alloh ﷻ serta satu-satunya agama yang diakui dan diterima-Nya. Alloh ﷻ tidak akan menerima agama selainnya, dari siapapun, dimanapun dan sampai kapanpun juga.

إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَٰمُۗ 

Sesungguhnya agama di sisi Alloh hanya agama Islam.” [QS. Ali ‘Imron (3): 19]

وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ 

Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.” [QS. Ali ‘Imron (3): 85]

2. Islam adalah satu-satunya agama yang dibawa oleh para rosul, sejak rosul pertama hingga rosul terakhir ﷺ. Nabi dan Rosul Alloh ﷻ yang diutus kepada kita adalah Nabi Muhammad ﷺ.

وَقَالُواْ كُونُواْ هُودًا أَوۡ نَصَٰرَىٰ تَهۡتَدُواْۗ قُلۡ بَلۡ مِلَّةَ إِبۡرَٰهِـۧمَ حَنِيفٗاۖ وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ 

Dan mereka berkata, ‘Jadilah kalian penganut Yahudi dan Nashrani, niscaya kalian mendapat petunjuk.’ Katakanlah, ‘Tidak, tetapi kami mengikuti agama Ibrohim yang lurus dan dia tidak termasuk golongan orang yang mempersekutukan tuhan’.” [QS. al-Baqoroh (2): 135]

3. Agama Islam terdiri dari aqidah (keyakinan) dan syari’at (hukum-hukum). Aqidah Islam tetap sama pada setiap zaman, sedangkan dalam syari’atnya, terkadang ada beberapa perbedaan dari satu nabi ke nabi lainnya.

لِكُلّٖ جَعَلۡنَا مِنكُمۡ شِرۡعَةٗ وَمِنۡهَاجٗاۚ 

Untuk setiap umat di antara kalian Kami berikan aturan (syariat) dan jalan yang terang.” [QS. al-Ma’idah (5): 48]

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤۡمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيۡنَهُمۡ ثُمَّ لَا يَجِدُواْ فِيٓ أَنفُسِهِمۡ حَرَجٗا مِّمَّا قَضَيۡتَ وَيُسَلِّمُواْ تَسۡلِيمٗا 

Maka demi Robbmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.[QS. an-Nisa’ (4): 65]

4. Islam berarti penyerahan diri kepada Alloh dengan beriman dan bertauhid kepada-Nya serta mengikuti syari’at-Nya yang dibawa oleh para rosul-Nya.

وَمَنۡ أَحۡسَنُ دِينٗا مِّمَّنۡ أَسۡلَمَ وَجۡهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحۡسِنٞ وَٱتَّبَعَ مِلَّةَ إِبۡرَٰهِيمَ حَنِيفٗاۗ 

Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas berserah diri kepada Alloh, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrohim yang lurus.” [QS. an-Nisa’ (4): 125]

5. Islam mempunyai lima rukun, sebagaimana yang dinyatakan oleh Rosululloh ﷺ (ketika beliau ditanya oleh malaikat Jibril alaihisalam) tentang arti Islam, yaitu:

  1. Syahadat La Ilaha Illalloh dan Muhammad Rosululloh.
  2. Mendirikan sholat.
  3. Menunaikan (membayar) zakat.
  4. Shoum (puasa) di bulan Romadhon.
  5. Pergi haji bila mampu.

6. Arti syahadat Muhammad Rosululloh, bahwa beliau ﷺ adalah utusan Alloh ﷻ yang terakhir, yang diutus kepada seluruh hamba-Nya, baik jin maupun manusia, kepada seluruh bangsa, hingga datangnya hari kiamat, untuk menyampaikan agama-Nya.  

Beliau ﷺ harus dipercayai dan ditaati dengan sepenuhnya, maka tidak ada lagi jalan menuju kepada Alloh ﷻ selain melalui syari’at yang diajarkannya. Bermaksiat kepadanya berarti bermaksiat kepada Alloh ﷻ. Siapa yang mendustakannya dalam perkara sekecil apa pun, berarti telah keluar dari agama Alloh ﷻ. Percaya dan yakin bahwa beliau ﷺ telah menyampaikan risalah Alloh ﷻ dan tidak mensyari’atkan apa pun juga selain apa yang diwahyukan kepadanya.

7. Islam adalah agama yang sempurna dan disempurnakan oleh Alloh ﷻ. Kesempurnaan Islam bertolak dari kesempurnaan Alloh ﷻ. Barangsiapa yang meragukan kesempurnaan Islam, berarti dia telah meragukan kesempurnaan Alloh ﷻ, karena Islam adalah agama-Nya. [QS. al-Maidah (5): 3]

8. Syari’at Islam dibawa oleh Rosululloh ﷺ junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Baik kehidupan khusus keagamaan ataupun kehidupan umum keduniawian. Syari’at ini berlaku sampai hari kiamat. Tidak ada syari’at atau undang-undang manapun yang dapat menandinginya.

9. Barangsiapa yang menganggap bahwa ada bagian dari syari’at Islam, baik sebagian kecil ataupun besar, yang sudah tidak cocok lagi bagi suatu zaman tertentu, maka orang itu telah menolak kesempurnaan Islam, yang bertolak dari kesempurnaan Alloh ﷻ.

Hal ini berarti ia menganggap bahwa Alloh ﷻ bukanlah Ilah yang sempurna. Maha suci Alloh ﷻ dari anggapan seperti itu. Alloh ﷻ berfirman,

ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ 

Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian dan telah Aku cukupkan bagi kalian nikmat-Ku, dan telah Aku ridhoi Islam sebagai agama kalian.” [QS. al-Maidah (5): 3]

10. Seorang Muslim harus menerapkan Islam dengan sungguh-sungguh dalam seluruh aspek kehidupannya, dan berusaha memasuki Islam secara kaffah (keseluruhan). Ia harus berpikir Islami, berkeluarga Islami, bermasyarakat Islami dan seluruh aspek kehidupannya pun harus Islami. Tidak mencampur kehidupannya dengan hal-hal yang tidak Islami, dan tidak mengkhianati keIslamannya, baik dihadapan para makhluk atau di hadapan al-Kholiq yang jauh dari penglihatan makhluk-makhluk-Nya.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱدۡخُلُواْ فِي ٱلسِّلۡمِ كَآفَّةٗ وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٞ 

Wahai orang-orang beriman, masuklah ke dalam agama Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian ikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan adalah musuh yang nyata bagi kalian.” [QS. al-Baqoroh (2): 208]

11. Islam merupakan tali persaudaraan yang kokoh antara sesama muslim. Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Baik sebangsa dan setanah air, maupun tidak. Kebangsaan yang sejati dan kokoh sampai di akhirat kelak adalah Islam. Tanah air sejati bagi ruh muslim sejati adalah Islam. Seorang muslim harus mempunyai solidaritas yang tinggi terhadap muslim lainnya. Saling menolong, saling menghormati dan saling menasehati.

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٞ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ 

Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, oleh karena itu damaikanlah antara kedua saudara kalian (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Alloh agar kalian mendapat rahmat.” [QS. al-Hujurat (49): 10]

www.wakafalhudabogor.com

Ikut Partisipasi Mendukung Program, Salurkan Donasi Andi di Sini!

Kategori